Mahasiswa KKN Unram Desa Karang Bajo bersama pemuda dan masyarakat |
Lombok Utara, Lomboksiana.com - Mahasiswa Universitas Mataram yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode 2021-2022 menggelar penyuluhan metode tanam hidroponik sistem wick untuk menjawab permasalahan ketersediaan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) di Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Kegiatan yang melibatkan pemuda dan masyarakat setempat berlangsung selama dua hari berturut-turut dan berjalan dengan lancar, Kamis (27/1/2022).
"Penyuluhan ini sangat penting dilakukan di Desa Karang Bajo sebagai salah satu upaya untuk menjawab permasalahan ketersediaan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya untuk ketersediaan sayur-sayuran organik bagi masyarakat," ungkap Ketua KKN Desa Karang Bajo, Muhammad Nabil.
Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan tentang metode tanam sistem wick, dimana sistem tanam ini merupakan salah satu sistem tanam paling sederhana dari metode tanam hidroponik.
Sistem tanam tersebut sangat cocok diaplikasikan di Desa Karang Bajo karena intensitas curah hujan yang tidak begitu tinggi pertahunnya. Maka dengan metode itulah dapat mengontrol penggunaan air pada musim kering, sehingga kebutuhan air dari tanaman dapat tetap tercukupi.
Selain itu, kelebihan dari metode tanam sistem wick ini terletak pada media tanamnya yang hanya menggunakan bahan-bahan dari alam dan daur ulang, seperti sekam dan pupuk kandang sebagai nutrisi bagi tanaman. Sehingga tanaman yang dihasilkan merupakan tanaman organik.
Kemudian, inovasi tanam yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN ini juga dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk dijadikan lahan tanam.
"Mengingat metode tanam ini tidak memerlukan lahan yang luas untuk pengaplikasiannya dan bahan-bahan yang mudah didapatkan karena memang sasaran utama daripada inovasi ini adalah rumah tangga," imbuh Nabil.
Dengan diadakan sosialisasi tersebut diharapkan dapat membantu dan melatih masyarakat desa Karang Bajo untuk mengaplikasikan metode tanam hidroponik sistem wick ini dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan yang B2SA, khususnya pada ketersediaan sayur-sayuran organik.
"Semoga dengan dilakukannya sosialisasi ini dapat lebih meningkatkan lagi kesadaran masyarakat akan pentingnya ketersediaan dan kecukupan pangan yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) khususnya untuk ketersediaan sayur-sayuran organik di Desa Karang Bajo," pungkasnya.
Editor: Reza P.